Senin, 10 Oktober 2011

ABAI


Mimpi seperti balok es yang tak terpahat
Dalam rasa syukur terlihat bulan menggantung di pekarangan
Kekasih mengeja nama dengan terbata
“Seandainya aku mencintaimu,” keluhmu di penghujung
pagi
Waktu menjadi bulat, menjadi padat

Duduk termenung di atas nilai-nilai
sesudah meditasi yang terbengkalai
Tutuplah bukunya: Tangkaplah sang lobster
yang ngumpet di balik dunia gila

Jika matahari telah redup
Kebisingan menjadi tawar
Warna lantas pudar
Bisikkan ke telingaku gosip murahanmu
Seduhlah kangen ini
Sehingga aku kembali tanpa dihantui kesepianmu

Rabu, 23 Mar 05

Tidak ada komentar:

Posting Komentar