Tawa yang keras menggema dalam diriku
dan aku menanggapinya dengan tersenyum
Musim begitu pesat
Teman-teman beralih profesi jadi pelawak (tinggal aku yang jadi penonton)
Oh hidup, keisengan ini sungguh menyentak
Hembusan angin tersusun rapi di kepalaku
Tapi tawa keras tak berhenti memukul
Menjadi ketakutan, menjadi keputusasaan
Menjadi gemericik rindu, menjadi cinta yang hening
Tawa yang keras menggema dalam diriku
dan aku menanggapinya dengan tersenyum
Senin, 1 Sept 03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar