Suaramu menetes dari cahaya
tetap minta ampun gombalnya
Suara itu mengapung di sebelah detak jantung kita
hanya saja tak bisa rampung karena terlampau purba
Dengan gugup kamu pun orgasme
Aku terkekeh-kekeh sambil menyelinap pergi
Kudengar kamu berteriak marah:
”Dasar impoten, awas kalau tidak kembali!”
Senin, 17 Sept 01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar